Straight News Bukan sekadar Berita Lempang

5 hal tentang straight news

Memahami peristiwa (hard news/soft news)
Wawancara
Menulis hasil wawancara (kronologi atau kutipan?)
Tabu dalam straight news
Memahami pembaca

1. Memahami peristiwa

Hard news adalah peristiwa yang tak diduga oleh pers, seperti bencana alam, kriminal, wabah penyakit dll. Untuk itu referensi dan pengalaman sangat dibutuhkan.

Soft news adalah peristiwa yang sudah direncanakan, seperti pertandingan olahraga, upacara, seminar, peluncuran produk, dll

Memperlakukan hard news

Saksi dan pelaku atau korban menjadi narasumber utama
Narasumber resmi seperti kepolisian, SAR, petugas kebakaran, dan koordinator posko bencana
Berita bersifat kronologis, wawancara tetap menggunakan 5W+ 1H
Berita bisa dipecah dalam berbagai angle: kronologi peristiwa, penyebab masalah, kerugian, kisah-kisah penyelamatan, kisah korban yang selamat dll
Pertanyaan gunakan referensi persoalan bencana: akar masalah (berita tentang kerusakan lingkungan, pemanasan global dll bisa jadi referensi)

Memperlakukan soft news

Liputan yang gampang, PR-nya harus dibuat semenarik mungkin
Abaikan kronologi, lebih kepada isi atau opini yang bermunculan dalam diskusi
5W+ 1H, 5W cukup separagraf dua paragraf perbanyak How
Bikin cantolan-cantolan, tambahkan data bila perlu untuk memperkuat isi berita
Memahami masalah menjadi penting, dalam meliput soft news seperti seminar menjadi menyenangkan karena menambang pengetahuan

2. wawancara

Jangan lupakan 5W+1H
Bila sifatnya door stop, manfaatkan 1-3 pertanyaan pada pokok masalah
Dengar dan catat yang penting, bila kurang jelas tanyakan kembali kepada narasumber
Buat daftar pertanyaan yang berurutan untuk memudahkan penyusunan berita (bila narasumber tunggal)
Bila dua narasumber atau lebih, daftar pertanyaan dibuat sama sifatnya untuk konfirmasi, coverbothside, atau menghadirkan dua pendapat yang berbeda

Contoh menyusun pertanyaan

Program kerja LDII “8 Program Kerja LDII Untuk Bangsa”
Bagaimana 8 program tersebut bisa muncul atau ide dasarnya
Apa yang disasar atau ditargetkan LDII dengan 8 cluster tersebut
Mengapa wawasan kebangsaan ditaruh pertama, kemudian baru dakwah
Bisa dijelaskan 8 program kerja tersebut dan contoh programnya
Dengan siapa LDII bekerja sama mewujudkan program kerja tersebut

Catatan: tulisan minimal 6 paragraf dan terpanjang 1,5 halaman atau sekitar 700 kata

3. Menulis hasil wawacara

A. Membuat judul, biasanya terakhir setelah tulisan jadi

Sifat judul selalu gesit atau tangkas dan memikat, gunakan kata dasar: LDII Bantu Warga Korban Letusan Gunung Merapi
Anak kalimat bisa dipakai untuk penjelas, posisinya ditaruh di depan judul utama: Wujud Peduli Sosial, LDII Bantu Warga Korban Letusan Gunung Merapi
Seberapa banyak judul di era kata kunci dan judul lebay? 8-14 kata

Judul bisa kutipan bila penting atau utama: Ketum LDII: Lapor Saya Kalau Masih Ada Masjid Dipel, Ketum LDII: Kebangsaan No. 2, Siap-siap Negeri Ini Bubar
Judul bisa peristiwa bila melibatkan angka: LDII Berhasil Fasilitasi Vaksin Covid-19 untuk 100.000 Warga
Judul menggunakan peristiwa menarik: Meskipun Pengibar Bendera Sempat Pingsan, Upacara 17 Agustusan di Ponpes Al Huda Tetap Sukses

B. Membuat lead

Lead sifatnya peristiwa
Lead sifatnya kutipan
Lead yang sifatnya data
Lead sifatnya summary, kesimpulan
Hindari klise……

Lead sifatnya peristiwa:

Jakarta (17/8). Untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), DPP LDII menggelar webinar “Dialog Kebangsaan”. Acara tersebut dilaksanakan di kantor DPP LDII, Jakarta, pada Rabu sore (17/8). Acara diikuti sekitar 2.000 orang secara daring di 400 DPD LDII Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Lead sifatnya kutipan:

Jakarta (17/8). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan Sekretaris Umum Dody Taufik Wijaya, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Istana Negara pada Rabu (17/8). Dalam kesempatan itu, KH Chriswanto meminta peringatan HUT dirayakan warga LDII untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan patriotisme, terutama bagi generasi muda.

Lead yang sifatnya data:

Jakarta (17/8). Warga LDII di seluruh Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Dari data DPP LDII, 450 DPD LDII Kabupaten/Kota dan 200 lebih pondok pesantren di bawah naungan LDII melaksanakan upacara bendera, pada Rabu (17/8).

Lead sifatnya summary, kesimpulan

Jakarta (17/8). Membudayakan silaturrahim adalah langkah awal membangun “Masyarakat 5.0” atau Society 5.0. Sebuah masyarakat supermaju, yang mampu menyeimbangkan antara nilai-nilai kemanusiaan dan teknologi maju, terutama teknologi komunikasi dan informasi. Society 5.0 juga ditandai adanya sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati.

C. Membuat tubuh berita

Tempatkan kutipan narasumber utama pada paragraph kedua, agar pembaca tidak jenuh
Upayakan menulis dengan runut sesuai hasil wawancara atau penjelasan narasumber
Hindari kalimat boros, karena sifat straight news sebisa mungkin langsung kepada pokok persoalan, pemanfaatan ruang, dan ketangkasan berita.
Kelengkapan, bila ingin mempromosikan hadirin, maka nama dan jabatan harus disebutkan lengkap. Gelar akademisi tidak perlu namun pangkat dan jabatan untuk TNI wajib disertakan
Jangan mengulangi kalimat penjelasan menjadi kalimat kutipan. Untuk memanfaatkan ruang dengan informasi penting
Perhatikan kata kunci

Contoh kalimat boros: Para santri Pondok Pesantren Al Huda, Kediri, Jawa Timur melakukan pengamatan terhadap prilaku membuang sampah sembarangan. Bisa diringkas: Para santri Pondok Pesantren Al Huda, Kediri, Jawa Timur mengamati prilaku membuang sampah sembarangan.

Contoh kalimat boros: Kehadiran para pengurus DPP LDII disambut dan diterima langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara. Bisa diringkas menjadi: Kehadiran para pengurus DPP LDII disambut oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.

Catatan khusus: Upayakan bukan memberitakan kronologis, tapi berbagai pendapat dalam kegiatan.
Satu paragraph terdiri dari 3 kalimat, untuk mengatur pokok pikiran dan kerapian tampilan.
Kutipan berisi 1-2 kalimat. agar tidak melelahkan ketika dibaca.
Perhatikan titik dan koma, agar pembaca tidak capek.

4. Tabu dalam straight news

Bukan peristiwa bencana namun ditulis kronologinya
Jangan menulis bertele-tele, upayakan meluruskan pula ucapan pembaca yang “mbulet” agar tetap enak dibaca.
Jangan boros dalam kalimat, atau membuat kalimat yang klise pada lead.
Tulisan yang panjang mengabaikan titik koma, sangat melelahkan pembaca. Pembaca butuh informasi bukan penjelasan panjang seperti opini
Andai opini, itu harus terfokus pada satu tema
Narasumber maksimal 3, bila lebih bisa dipecah-pecah

5. Memahami Pembaca

Pembaca straight news berita online hanya butuh informasi, bukan penjelasan panjang yang melelahkan pikiran mereka.
Karena itu, berita straight news untuk online paling panjang 1,5 halaman. Bila lebih dibuat berita lain yang mungkin anglenya dibuat beda.
Berita-berita yang beda namun masih satu angle diberi konteks, satu atau dua paragraf.
Peristiwa seperti seminar cukup informasinya dibuat satu paragraf, yang paling penting adalah isi pembicaraan dalam seminar.
Taruh perasaan anda pada pembaca, sehingga penulis berupaya atau menghindari bahasa yang “mbulet”, tapi clear dan jelas.

Materi Ludhy Cahyana

Biro KIM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*