Putra Buya Arrazy Tertembak, Tak Ada Penuntutan Ini Alasannya
INFOJATENGTERKINI.COM — Kabar duka datang dari Buya Arrazy yang putra balitanya tewas tertembak oleh kakaknya dengan tak sengaja tertembak senjata api di rumah mertua Buya Arrazy di Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta menjelaskan kejadian nahas itu terjadi saat pemilik senjata yang disebutkan sebagai pengawal Buya Arrazy Hasyim karena mengikuti salat di masjid.
Menurut Gananta sebelum insiden itu terjadi, senjata api itu sudah terkunci maksimal sebelum diletakkan di rumah saat pemiliknya salat Jumat.
Ternyata senjata tersebut kemudian mampu dijangkau kakak balita tersebut yang berusia lima tahun.
“Senpi itu sudah di-lock maksimal, sudah safety. Tapi namanya anak kecil rasa ingin tahunya besar,” katanya.
Peristiwa itu terjadi Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB.
“Jadi musibah itu terjadi saat petugas itu salat. Kejadiannya di rumah. Rumahnya itu pas mepet masjid. Petugas itu sudah meletakkan senpi di tempat yang aman,” ujar Gananta.
Tidak disangka kakak balita 3 tahun yang menjadi korban itu mampu menjangkau senpi itu dan diduga mengutak-atik kunci senpi itu sehingga terjadilah insiden yang memilukan bagi keluarga Abuya Arrazy itu.
“Senpi itu dibuat mainan kakak kandung korban yang berusia 5 tahun. Sedangkan korban ini usia 3 tahun,” kata Gananta.
Polisi menyebut peristiwa tertembaknya balita putera ulama Ciputat Buya Arrazy Hasyim akibat senjata api anggota Polri di Tuban tidak diselidiki sebagai kasus pidana.
Polisi beralasan kedua orang tua balita sudah mengikhlaskan kejadian tersebut.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan dan kedua orang tua tidak menuntut atas kejadian itu. Orang tua mengikhlaskan dan menganggap bahwa peristiwa itu adalah musibah,” kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta, dikutip dari Detik, Rabu (22/6).
Maka Gananta memastikan pihaknya tidak bisa memproses hukum atas insiden penembakan tersebut.
Pasalnya, kata dia, hal itu gugur saat keluarga Buya Arrazy mengikhlaskan korban meninggal dunia sebagai musibah.
“Pidana umum gugur karena pihak korban tidak menuntut kejadian tersebut,” tegas Gananta.
Pihak keluarga belum memberikan pernyataan terkait peristiwa dan kabar mengikhlaskan peristiwa tersebut.
Dikutip dari laman lembaga Ribath Nouraniyah Ciputat, lembaga tasawuf pimpinan Buya Arrazy, pihak lembaga memohon doa dan keikhlasan.
“Kita cukupkan dengan mendoakan, baik untuk almarhum maupun untuk keluarga yang ditinggalkan.
Semoga bagi almarhum diterima disisi Allah dan untuk keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan serta kekuatan dan keikhlasan menghadapi cobaan tersebut,” tulis pernyataan lembaga Ribath Nouraniyah.
Buya Arrazy Hasyim adalah seorang ulama, mubaligh, sekaligus pengasuh lembaga tasawuf Ribath Nouraniyah Hasyimiyah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Ia juga Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah Ciputat.
Sebelumnya, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).
Sumber : CNN Indonesia/Detik
Buya Arrazy, Anak Buya Arrazy Meninggal, Tertembak Senjata Api, Anak Buya Arrazy Tertembak Senjata Api, putra buya arrazy hasyim, buya arrazy hasyim, ulama tasawuf ciputat, balita tertembak senpi, tuban, anak ulama tertembak, buya arrazy hasyim, balita tertembak